Jumat, 26 Februari 2010

Osteologi


OSTEOLOGI: Ilmu yang memelajari tentang tulang-tulang (Bahasa latin: Os) (bahasa Yunani: Osteon)

Fungsi tulang antara lain:
-Formasi Rangka : membentuk rangka tubuh
-Formasi sendi : membentuk persendian
-Perlekatan otot-otot
-Kerja sebagai pengungkit
-Penyokong berat badan
-Proteksi : melindungi bagian yang halus
-Pembentukan sumsum tulang (haemopoesis)
-Fungsi immunologis
-Penyimpanan kalsium

JENIS (KLASIFIKASI) TULANG
-Tulang Panjang : memiliki korpus (batang) contoh : Tulang paha, tulang lengan atas
-Tulang Pendek : ukuran panjang dan lebar hampir sama, contoh : tulang pergelangan tangan
-Tulang Gepeng : bentuk seperti lempengan, contoh : tulang belikat, tulang tengkorak
-Tulang tak beraturan, seperti ruas tulang belakang, tulang panggul, dan kepala
-Tulang sessamoideum, (tulang menyerupai biji) seperti patella, pisiform.
-Tulang berongga udara, seperti maksilare, ethmoidale
-Tulang diploikum : terdapat dalam tulang tengkorak.
-Tulang tambahan, berkembang dari puast penulangan seperti trigonum, tuberositas pada korpus metatarsal ke-5

ISTILAH
Linea (garis): penonjolan tulang dalam bentuk gris rata
Labium (bibir): pinggir dari sebuah krista
Krista: Penonjolan tulang dalam bentuk garis yang lebar, merupakan suatu daerah diantara dua buah pinggir tulang
Tuberculum: penonjolan tulang yang berbentuk bulat dan kecil
Tuberositas: penonjolan tulang yang berbentuk bulat dengan ukuran sedang
Tuber: penonjolan tulang bentuknya besar
Trokhanter: penonjolan tulang yang bulat dengan ukuran besar
Kaput: Penonjolan kepala sendi berbentuk bulat
Kondilus:(Yunani=gelang), merupakan bagian sendi dari tulang yangmembesar dan berbentuk bulat)
Epikondilus: penonjolan yang bukan persendian, tempatnya di atas kondilus
Kapitulum: (Latin : kaput = kepala), penonjolan sendi yang bulat dan kecil.
Fasies: sebuah dataran permukaan sendi
Trokhlea: bagian persendian tulang yang berbentuk katrol (trokhlea=katrol)
Malleolus:seperti palu, penonjolan tulang yang besar (pada ujung bawah tibia dan fibula)
Spina: sebuah penonjolan tulang yang runcing
Kornu (tanduk): penonjolan tulang seperti tanduk yang panjang
Lingula: penonjolan tulang yang kecil seperti lidah

Ramus: (=cabang), sebuah cabang yang besar dari bagian utama tubuh
Prossesus: merupakan penonjolan tulang yang panjang.
Prosesus spinosus: penonjolan tulang yang runcing
Prosesus stiloideus: penonjolan tulang yang panjang seperti tiang
Prossesus kondiloideus: seperti katrol
Prossesus pterigoideus: seperti sayap
Prosesus koronoideus: seperti mahkota berbentuk segitiga
Prosesus korakoideus: seperti paruh burung gagak.
Alae: penonjolan tulang yang berbentuk sayap
Foramen: sebuah lubang kecil (pintu pada tulang)
Kanalis: sebuah saluran tulang
Kanalikulus: sebuah saluran tulang yang kecil

Rabu, 24 Februari 2010

Autobiografi




            Indra kurniawan, nama itulah yang diberikan ketika aku lahir. aku lahir di Banjarmasin, 9 mei tahun 1991. Seorang anak yang dilahirkan dengan susah payah, dilahirkan dengan keadaan yang lemah. Itu terjadi karena aku dilahirkan pada saat kandungan ibuku baru memasuki tujuh bulan, dengan bobot  hanya  2,7 KG aku berjuang untuk hidup dan dimasukkan dalam tabung supaya dapat bertahan hidup.

            Ayahku bekerja sebagai satpam dan ibu sebagai bidan, itu adalah masa-masa sulit. Masa dimana orangtuaku baru meniti kehidupan, jangan kan untuk membelikan mainan, untuk makan pun sulit. Biarpun kakek-nenekku orang berada, orangtuaku tidak mau tergantung kepada mereka. Tapi keadaan itu tidak berarti hidupku ditelantarkan, aku selalu diberikan makanan yang bergizi. Susu adalah asupan wajib bagiku, itu diberikan untuk membuatku sehat dan cerdas. Orangtuaku berjuang hanya untukku dan aku pun tumbuh menjadi anak yang ceria.

            Saat berumur dua tahun terdapat kelainan pada tubuhku, puserku menonjol keluar. Itu menjadikanku sering diolok-olok, melihat itu ibuku sepakat untuk mengoprasiku. Sangat susah membujukku untuk dioprasi, padahal itu untuk kebaikanku sendiri. Mungkin itu karena aku masih anak-anak, dengan berbagai bujukan baru aku mau untuk masuk ruang operasi. Operasi itu berjalan dengan lancar, dan membuat tubuhku menjadi normal kembali. Membuat masa keceriaanku kembali lagi.

            Saat aku berumur empat tahun, ibuku mendapat tugas di Pasar Arba desa terpencil di kalimantan selatan. Saat itu ayahku tidak bekerja sebagai satpam lagi, dia sudah menjadi PNS. Aku pun mulai bersosialisasi disana, mencari teman. Kehidupan disana masih tertinggal, anak-anak sekolah tidak memakai seragam dan sepatu sekolah.

            Orangtuaku sama-sama sibuk, sehingga walaupun umurku masih empat tahun aku dimasukkan kesekolah. Disana tidak ada yang namanya TK atau SD, disana hanya ada satu sekolah yaitu MI (madrasah iftidaiyah) dan akupun masuk kesekolah itu, sekolah yang dulu tidak memaakai seragam ataupun sepatu. Itu dilakukan orangtuaku supaya aku mempunyai kesibukan, jadi tidak bermain saja.

            Pertama kali masuk sekolah aku menangis, tidak tau kenapa alasannya. Kalau mengingat itu aku jadi ingin tertawa saja, hahahahaha. Tapi itu tidak berlangsung lama, aku berhenti menangis saat ada yang mengajakku bermain. Meskipun usiaku baru mengijak empat tahun kepandaianku tidak kalah, buktinya aku bisa mendapatkan rangking dua saat caturwulan 1 (sekarang menjadi semester). Kehidupanku di Pasar Arba tidak lama, satu tahun kemudian aku pindah rumah ke Banjarmasin lagi. Saat itu umurku lima tahun, jadi aku dimasukkan ke TK aysiah. TK pinggiran di kota Banjarmasin, aku masuk kesana karena terlambat mendaftar di TK favorit. Aku langsung masuk ke TK besar, seharusnya masuk ke TK kecil terlebih dahulu.

            Di TK aku belajar tentang berbasai hal, dari masalah agama, kepemimpinan, sosial, akademik, dan banyak lagi. Aku juga sering berkelahi pada waktu itu, hidungku pernah patah gara-gara berkelahi. Yah, namanya juga anak-anak. Pulang sekolah saat itu pukul 11.00, tapi aku baru di jemput pukul 16.00 bayangkan lama sekali aku menunggu. Uang saku yang diberikan orangtuaku hanya 150 rupiah, tiap hari aku kelaparan kalau sedang menunggu jemputan. Itu kualami sampai aku lulus dari TK, sangat menyedihkan kalau di ingat.

            Setelah lulus TK aku pindah kembali ke Pasar Arba, aku pun sekolah lagi disana. Mengulang kembali dari awal, tapi aku tidak menangis lagi diawal masuk sekolah. Keberhasilanku balam belajar terlihat dari hasil raporku yang memuaskan dan aku mendapatkan rangking 1, itu membuat orangtuaku senang. Satu hal yang perlu diingat, dari kecil hingga aku dewasa aku tidak pernah mendapat hadiah dari orangtuaku atas keberhasilanku. Aku jug tidak pernah mendengar orangtuaku memujiku, walaupun aku tahu bahwa mereka senang melihat keberhasilanku. Malah aku sering dikritik, tapi aku sadar itu dilakukan oangtuaku untung memotivasi diriku agar berusaha lebih baik lagi. Lagi-lagi aku harus pindah sekolah, itu dikarenakan ibuku pindah tugas lagi. Sekarang aku pindah ke Banjarbaru, kota madya di Kalimantan Selatan.

            Aku pindah sekolah ke SDN Sei Besar 8, sekolah yang letaknya dekat dengan rumahku. Saat itu uang saku masih 150 rupiah, itu membuat aku sering berbohong untuk mendapatkan uang lebih. Suatu hari aku pernah mencuri uang ibuku, sialnya aku ketahuan. Aku dimarahi habis-habisan, dipukul sampai membuatku menangis kesakitan. Kejadian itu membuat aku jera untuk mengulanginya, sampai sekarang aku tidak pernah mencuri lagi. Aku membuat kesimpulan, kalau kita meminta dengan jujur pasti akan diberikan.

            Saat aku di sekolah Banjarbaru aku mengalami penurunan nilai, mungkin itu terjadi karena aku jarang belajar dan keseringan bermain. Nilai raporku menurun, walaupun aku masih masuk dalam 10 besar tetapi itu penurunan yang sangat berarti. Dampaknya aku tidak diperbolehkan menonton TV lagi saat malam dan aku diwajibkan belajar malam.

            Ketika aku tinggal di Banjarbaru inilah kehidupan ekonomi keluargaku mulai membaik, sekarang keluargaku memiliki rumah sendiri. Orangtuaku sangat disiplin, tetap saja uang jajanku Cuma 150 rupiah. Tapi itu tidak menjadi masalah, karena sekarang sekolahku dekat dengan rumah.

            Pada saat itu saya berpikir inilah saatnya mengembangkan diri. Pada awalnya kucoba belajar bermain bola, kuikuti sekolah sepak bola. Bertahun-tahun aku belajar tetepi hasilnya tidak memuaskan, aku tidak pandai bermain bola. Saat itu aku juga jadi anak yang nakal, suka berkalahi, memancing di tambak milik orang lain. Itu kulakuakan hanya untuk bersenang-senang.

            Pernah suatu hari aku bersama teman-teman mendi di sungai, di smping sungai itu ada tambak ikan milik orang. Muncullah ide nakal kami, diam-diam kami memancing disana. Karena itu tambak, jadi sangat mudah mendapatkan ikan. Salah seorang temanku mencoba untuk memancing bibit ikan itu, karena ikan itu sangat besar jadi sangat sulit menangkapnya. Dan kami dipergoki oleh pemilik tambak, kami dikejarnya dengan sebilah kapak. Dia juga melupaskan anjing, kami lari terbirit-birit. Beberapa hari kemudian kami kembali kesana dan meminta maaf, kami pun dimaafkannya. Karena kejadian itu kami tidak pernah lagi melakukan hal itu, kami semua sadar apa yang kami perbuat salah.

            Dimasa sekolah dasar ini juga aku sering diajari teman-temanku hal yang buruk, seperti merokok, menonton film porno, mencuri dan banyak lagi. Kadang aku melakukan Cuma untuk pamer supaya dilihat teman-teman. Sekarang kalau aku memikirkan itu aku malu sendiri, malu akan sifat-sifat burukku.

            Hal paling memalukan dalam hidupku adalah saat aku ketahuan nonton film porno, aku digebuki oleh orangtuaku. Sampai sekarang aku malu kalau orangtuaku mengungkit-ngungkit masalah ini. Apalagi kalau ada berita-berita tentang pemerkosaan, aku selalu dipandang aneh. Tapi sekarang aku sudah dewasa, tidak pernah lagi diperlakukan seperti itu.

            Hidupku berubah saat orangtuaku bercerai, itu terjadi saat aku lulus dari sekolah dasar. Aku merasa sedih, gundah, tidak memiliki arah. Aku menganggap tidak ada lagi kebahagiaan dalam hidupku. Ibuku menikah lagi, dan aku perhatian ibuku berubah drastis. Jadi saat itu aku tinggal bersama ayahku, tapi disana aku tidak mendapatkan kebahagian. Ternyata ayahku memakai narkoba untuk menghilangkan stresnya, setiap hari aku melihat hal itu. Apalah yang dapat diperbuat anak susia itu jangankan untuk mencegah, memperingatkan pun tidak sanggup. Kalau aku memiliki kesalahan aku sering dipukul, hidupku kacau saat itu. untung mentalku tidak terganggu, saat puncaknya dimana aku tidak dapat menahan penderitaan dan kesedihanku aku melarikan diri kerumah ibuku. Walaupun aku tahu disini aku kurang diperhatikan, tapi setidaknya aku tidak mendapat pukulan. Satu tahun lebih aku tidak pernah berkomunikasi dengan ayahku, tidak ada barang sepatah katapun.

            Sewaktu tinggal bersama ibuku waktu-waktuku kuhabiskan untuk belajar dan bermain basket. Disinilah aku merasa nyaman biarpun perhatian kurang. Masa sekolah menengah pertama adalah masa paling cemerlang bagiku, selain mendapatkan prestasi yang memuaskan dibidang akademik dan prestasi dibidang olahraga. Hidupku terasa lebih bermakna disini, disini aku juga mulai mengenal wanita. Masa terindah dalam hidupku. Saat aku dikelas tiga ibuku bercerai lagi, aku merasa sangat senang. Ayahku berhenti memakai narkoba, dan sekarang aku sudah berkomunikasi dengannya. Malah sekarang dia berubah 1800, ayahku sangat baik, pengertian, dia jadi teman curhatku sekarang.

            Akupun lulus dari SMP dengan nilai yang memuaskan, nilai yang bisa dipakai untuk masuk ke SMA manapun. Tapu aku memilih untuk masuk SMA yang sedang saja, yaitu SMAN 2 banjarbaru.

            Di SMA sifat badung tumbuh, itu mungkin karena lingkungan. Apalagi dikelas satu teman-teman badung semua, mulai dari terlambat masuk kelas, keluar pada jam pelajaran, loncat pagar sekolah, dan banyak lagi perbuatan yang tidak baik. Belajarpun jarang, yang mengakibatkan anjloknya nilai. Saat itu aku dibelikan motor oleh ibuku, itu membuatku leluasa untuk membolos. Karena keseringan bolos orangtuaku pun dipanggil kesekolah. Biarpun begitu aku tetap sering membolos, untungnya aku bisa naik kelas dan nilainya pun lumayan. Akupun masuk kelas IPS, kelasnya anak-anak badung yang cerdas. Itu karena setiap pengambilan nilai kami selalu mendapat nilai sempurna, kami  mendapatkan dengan nilai curang. Entah itu menyontek, membawa catatan kecil, dan banyak lagi cara untuk curang.

            Saat naik kelas tiga baru aku sadar, semua yang kulakukan salah. Aku bertekat untuk berubah, begitu juga dengan sifatku dirumah. Aku sadar sekarang dirumah hanya ada aku, ibu, dan adikku. Sekarang aku adalah laki-laki paling tua dirumah, seseorang yang mempunyai tanggung jawab lebih bukan sebagai anak-anak lagi. Aku berpikir untung membantu dalam hal materi aku pasti tidak sanggup, jadi aku harus membantu dengan kekuatan. Itu kulakukan untuk membantu meringankanbeban ibuku. Sekarang dalam hal materi aku tidak kekurangan lagi, melah sudah lebih dari cukup. Semua keinguinanku selalu terkabul, aku sangat bersyukur atas semua itu. Ibuku sekarang sangat perhatian denganku, sifatku sudah semakin dewasa.

            Pernah suatu hari aku bertengkare dengan ibuku, akupun menginap di rumah temanku tetapi tidak pamit dengan ibuku. Keesokan harinya aku pulang, ibuku tidak marah tapi menangis. Mulai dari kejadian itu aku bertekat untuk menjadi orang yang berguna, orang yang diimpikan ibuku. Aku tidak akan membuat ibuku bersedih, itu sumpahku.

            Dan akhirnya aku lulus dari SMA dengan nilai yang lumayan, tapi masalah muncul. Aku bingung saat memilih kuliah, tujuanku sekarang adalah secepatnya bekerja dan menjadi sukses. Pilihan itu kuserahkan kepada ibuku, ibuku memberi berbagai masukan. Dan akhirnya aku memilih kuliah di Poltekkes DepKes jakarta II jurusan teknik radiodiagnostik dan radioterapi.

            Disini sekarang aku berada untuk menuntut ilmu, tempat yang akan merubah diriku menjadi orang sesungguhnya.